Database memiliki tingkat dan ukuran kerumitan yang beragam, mulai hanya berisi beberapa tabel dan baris data sampai yang berisi jutaan baris data.
Database yang digunakan oleh pengguna tunggal dan disimpan didalam komputer tunggal sering dinamakan sebagai personal database. Database seperti ini biasanya hanya berfungsi untuk mengolah data yang sangat sederhana dan berukuran kecil, seperti pencatatan buku telepon, koleksi buku atau foto, dll.
Ada juga database yang disebut sebagai departemental databaae atau work group database. Tipe database ini biasanya digunakan oleh sekelompok pengguna dalam suatu departemen atau bidang pekerjaan dan biasanya ukurannya lebih besar dan tingkat kerumitan yang lebih dibandingkan personal database. Database pada tipe ini harus mampu menangani kejadian dimana beberapa pengguna mencoba untuk mengakses satu data yang sama pada saat yang bersamaan.
Terakhir enterprise database. Pada umumnya tipe database ini berfungsi untuk mengolah data yang sangat besar dan mampu mengintegrasikan antara setiap devisi atau bidang pekerjaan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dalam mengolah enterprise database, diperlukan seorang database administrator (DBA) yang berpengalaman dan berkemampuan tinggi.
Arsitektur Aplikasi Database
Tidak semua aplikasi (program komputer) menggunakan database sebagai media penyimpanan data. Untuk aplikasi sederhana misal kalkulator, proses penyimpanan data hanya dilakukan didalam memori komputer. Data tersebut akan dihapus kembali ketika aplikasi ditutup atau dihentikan. Terdapat juga aplikasi yang menyimpan datanya kedalam file, biasanya untuk menyimpan datanya didalam sistem terpisah (software lain) yang berperan sebagai DBMS. Aplikasi jenis ini sering disebut aplikasi database.
Aplikasi Database
Secara umum, aplikasi database tersusun atas dua komponen, yaitu database dan user interface. Database merupakan komponen yang berada di belakang layar, sering disebut sebagai back-end, Sedangkan user interface merupakan komponen yang digunakan untuk menampilkan data ke hadapan user dan untuk memudahkan user dalam memanipulasi data yang terdapat didalam database. User interface sering disebut sebagai front-end.
Dalam mengembangkan aplikasi database, kita dapat menentukan back end dan front end sesuai dengan keinginan atau kebutuhan.
Database dapat dibuat menggunakan MySQL, Oracle, IBM DB2, Firebird/Interbase, dll. Sedangkan frond end dapat dibuat dengan bahasa pemrograman tertentu, misalnya C/C++, Python, Java, Delphi, Visual Basic, dll. Untuk aplikasi yang berbasis web, front end dapat dibuat menggunakan PHP, Python, ASP, RUBY, dll. (Dengan bantuan HTML, CSS dan JavaScript).
Sistem Tunggal
Arsitektur ini merupakan arsitektur aplikasi database yang paling sederhana dan dirancang untuk user tunggal. Pada arsitektur ini, database dan aplikasi tersimpan dalam satu mesin (komputer) yang sama. Database yang digunakan dalam arsitektur ini yaitu database lokal.
Sistem 2-Tier
Merupakan arsitektur yang memiliki dua komponen (tier), klien dan server. Oleh karena itu, arsitektur ini sering disebut sebagai arsitektur 2-tier, atau arsitektur client.
Pada arsitektur ini, aplikasi dianggap sebagai klien (berasa pada mesin klien) sedangkan database dianggap sebagai server (berada pada mesin server), ini berarti bahwa data yang diakses oleh aplikasi berada dalam database yang terdapat pada DBMS di mesin server.
Sistem 3-Tier
Merupakan arsitektur yang memiliki 3 komponen (tier) yaitu aplikasi klien, server dan database. Pada sistem ini aplikasi dipecah menjadi dua bagian, yaitu aplikasi client dan aplikasi server. Aplikasi klien berperan sebagai presentasi atau user interface dan aplikasi server berisi kode-kode logic untuk menjalankan proses bisnis yang ada.
Pada arsitektur ini aplikasi klien tidak pernah berhubungan langsung dengan database, melainkan harus melalui aplikasi server.
sekian yang bisa kami sampaikan, semoga bermanfaat….
Baca Juga….